Peer Support Program untuk mewujudkan Sekolah Sehat Jiwa Di Pondok Pesantren
Main Article Content
Abstract
Kesehatan jiwa merupakan hak setiap individu untuk dapat berfungsi sepenuhnya dalam kehidupan sehari-hari. Kesehatan jiwa menjadi salah satu fokus pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa. Oleh karena itu, Kesehatan jiwa menyentuh semua elemen dalam kehidupan, termasuk dalam ruang lingkup sekolah. Sekolah sehat jiwa merupakan program yang dicanangkan oleh pemerintah Provinsi DIY untuk dapat menjaga Kesehatan mental warga sekolah terutama siswa. Tatalaksana Kesehatan jiwa disekolah terutama pada sekolah dengan konsep boarding school memiliki keunggulan dalam hal interaksi sosial yang terbangun antar sesame siswa. Hal ini menjadi peluang untuk dapat meningkatkan pemahaman mengenai Kesehatan jiwa atau disebut juga literasi Kesehatan mental. Keterlibatan teman sebaya berperan penting dalam penyebaran informasi mengenai Kesehatan mental secara tepat, meskipun dalam mewujudkan sekolah sehat jiwa, semua warga sekolah berperan penting dalam meningkatkan literasi Kesehatan mental. Oleh karena itu tujuan dari kegiatan ini adalah pelaksanaan program Peer Support untuk meningkatkan Literasi kesehatan mental sebagai upaya mewujudkan Sekolah Sehat Jiwa di Pondok Pesantren Islamic Centre Bin Baz. Program ini diberikan pada santriwati. Hasil analisis statistik menggunakan paired sample t-test menunjukkan adanya perbedaan sebelum dan sesudah diberikan program peer support (t=1.398, p=0.016; p<0.05). Hal ini menunjukkan bahwa peer support program efektif untuk dapat meningkatkan literasi Kesehatan mental pada siswa pondok pesantren.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
References
Dinas Kesehatan. (2023). Pilot Project Sekolah Sehat Jiwa (SSJ) di Kota Yogyakarta.https://kesehatan.jogjakota.go.id/berita/id/492/pilot-project-sekolah-sehat- jiwa-ssj-di-kota-yogyakarta/
Capps, R. E., Evans, S. W., Owens, J. S., & Allan, D. M. (2024). A peer-supported school engagement intervention for youth with attention problems: development and implementation. School Mental Health, 16(3), 649-666.
Kalkbrenner, M. T., Sink, C. A., & Smith, J. L. (2020). Mental Health Literacy and Peer‐to‐Peer Counseling Referrals Among Community College Students. Journal of Counseling & Development, 98(2), 172–182. doi:10.1002/jcad.12311
Li, S., Sheng, Y., & Jing, Y. (2022). How social support impact teachers’ mental health literacy: a chain mediation model. Frontiers in Psychology, 13, 851332.
O’Connor, M., & Casey, L. (2015). The Mental Health Literacy Scale (MHLS): A new scalebased measure of mental health literacy. Psychiatry Research, 229(1), 511-516
Yuliasari, H. (2020). Pelatihan konselor sebaya untuk meningkatkan self awareness terhadap perilaku beresiko remaja. Jurnal Psikologi Insight Departemen Psikologi, 4(1), 63-72.
Yuliasari, H., & Pusvitasari, P. (2023). Mental Health Literacy Ditinjau Dari Big Five Personality Traits Pada Remaja di Yogyakarta. Journal of Psychological Science and Profession, 7(1), 1-12 .