Membangun Benteng Emosi Anak: Psikoedukasi untuk Orang Tua dalam Mengenali dan Merespons Tantangan Emosi dan Perilaku Siswa.
Main Article Content
Abstract
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman orang tua siswa SMAK 2 Penabur Jakarta mengenai identifikasi masalah emosi dan perilaku pada anak remaja melalui program psikoedukasi. Latar belakang kegiatan ini didasari oleh pentingnya peran orang tua dalam mendeteksi dini dan memberikan respons yang tepat terhadap tantangan kesehatan mental anak, serta potensi tekanan akademik dan sosial di lingkungan sekolah dengan standar tinggi. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi ceramah interaktif, diskusi kelompok, dan studi kasus yang disampaikan dalam satu sesi pertemuan. Evaluasi kegiatan dilakukan melalui perbandingan skor pengetahuan peserta sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) mengikuti psikoedukasi, serta analisis umpan balik kualitatif. Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam rata-rata skor pengetahuan orang tua setelah mengikuti kegiatan psikoedukasi (p < 0.05). Umpan balik dari peserta juga mengindikasikan peningkatan kesadaran dan keyakinan diri dalam menghadapi masalah emosi dan perilaku anak. Simpulan dari kegiatan ini adalah bahwa program psikoedukasi efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman orang tua siswa SMAK 2 Penabur Jakarta terkait identifikasi masalah emosi dan perilaku pada remaja, yang diharapkan dapat berkontribusi pada deteksi dini, respons yang lebih tepat, dan peningkatan kesejahteraan emosional siswa
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
References
American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and statistical manual of mental disorders (5th ed.). Author.
Ginsburg, G. S., Becker, E. M., Keeton, C. P., & Sakolsky, D. (2017). Parental involvement in child anxiety treatment: A meta-analytic review. Clinical Psychology Review, 51, 23–36. https://doi.org/10.1016/j.cpr.2016.10.002
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Lukens, E. P., & Thorning, H. (2014). Brief psychoeducation: Practical guidelines for nurses and other healthcare professionals. Springer Publishing Company.
Sanders, M. R. (2008). Triple P-Positive Parenting Program: Towards an empirically validated multilevel parenting and family support strategy for population-based child mental health. Clinical Child and Family Psychology Review, 11(1–2), 71–90. https://doi.org/10.1007/s10567-008-0030-2
Susanto, C. (2024). Kaitan spiritual well being dan academic stress pada remaja. Jurnal Penelitian Pendidikan, Psikologi Dan Kesehatan (J-P3K), 5(1), 80–85.
Susanto, C., Hastuti, R., & Tiofanny, J. (2024). Kaitan motivasi akademik dan school well-being siswa SMA yang menggunakan kurikulum merdeka belajar. Jurnal Ilmu Pendidikan, 6(3).
World Health Organization. (2021). Mental health of children and adolescents. https://www.who.int/publications/i/item/9789240003927