Psikoedukasi Membangun Resiliensi Sebagai Strategi untuk Pengembangan Diri Generasi-Z

Main Article Content

Rahmah Hastuti
Joselyn Tiofanny
Vinny Angelina

Abstract

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk memberikan psikoedukasi tentang resiliensi kepada siswa SMAN X Jakarta sebagai strategi pengembangan diri. Kegiatan PKM dilaksanakan pada 02 Oktober 2024 dengan metode ceramah. Generasi Z menghadapi tantangan seperti stres akademik dan tekanan sosial, sehingga penting bagi mereka untuk mengembangkan resiliensi agar dapat beradaptasi dengan baik. Melalui lokakarya interaktif, siswa diajak memahami konsep resiliensi, mengenali faktor-faktor pendukungnya, dan menerapkan strategi untuk meningkatkan kemampuan menghadapi tekanan hidup. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa mayoritas siswa memiliki tingkat resiliensi sedang hingga tinggi, yang menunjukkan kapasitas adaptif mereka terhadap tantangan sehari-hari. Selain itu, psikoedukasi ini berhasil meningkatkan kesadaran siswa mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental di tengah tekanan akademik dan sosial. Dukungan sosial dari keluarga dan sekolah terbukti memainkan peran penting dalam pengembangan resiliensi siswa. Kegiatan ini berhasil memberikan manfaat positif dalam membantu siswa mengelola stres, meningkatkan kesejahteraan psikologis, dan menjadi individu yang lebih tangguh menghadapi masa depan.

Article Details

How to Cite
Hastuti, R., Tiofanny, J., & Angelina, V. (2024). Psikoedukasi Membangun Resiliensi Sebagai Strategi untuk Pengembangan Diri Generasi-Z. Gotong Royong : Jurnal Pengabdian, Pemberdayaan Dan Penyuluhan Kepada Masyarakat, 4(1), 23–28. https://doi.org/10.51849/jp3km.v4i1.55
Section
Articles

References

Ali, A., K., & Akhtar, S. (2021). The impact of academic stress on high school students: A resilience-based approach. Journal of Adolescent Research, 36(2), 192–204.

Block, J., & Kremen, A. M. (1996). IQ and ego-resiliency: Conceptual and empirical connections and separateness. Journal of Personality and Social Psychology, 70(2), 349–361.

Bonanno, G. A. (2004). Loss, trauma, and human resilience: Have we underestimated the human capacity to thrive after extremely aversive events? American Psychologist, 59(1), 20–28.

Hastuti, R., Susanto, C., & Chandra, N. (2023). Motivasi akademik dan kaitannya dengan penyesuaian mahasiswa dalam pembelajaran hybrid di Jakarta. Jurnal Serina Sosial Humaniora, 1(1), 15–22.

Hastuti, R., Susanto, C., & Jaya, A. A. (2022). Psikoedukasi para guru mengenai upaya mengidentifikasi potensi siswa. Prosiding Serina, 2(1), 1199–1204.

Masten, A. S. (2014). Ordinary magic: Resilience in development. Guilford Press.

Rutter, M. (1987). Psychosocial resilience and protective mechanisms. American Journal of Orthopsychiatry, 57(3), 316–331.

Smith, B. W., Dalen, J., Wiggins, K., Tooley, E., Christopher, P., & Bernard, J. (2008). The brief resilience scale: Assessing the ability to bounce back. International Journal of Behavioral Medicine, 15(3), 194–200.

Susanto, C. (2024). Kaitan Spiritual Well Being Dan Academic Stress Pada Remaja. Jurnal Penelitian Pendidikan, Psikologi dan Kesehatan (J-P3K), 5(1), 80–85.

Susanto, C., Hastuti, R., & Tiofanny, J. (2024). Kaitan motivasi akademik dan school well-being siswa SMA yang menggunakan kurikulum merdeka belajar.

Twenge, J. M. (2020). iGen: Why today’s super-connected kids are growing up less rebellious, more tolerant, less happy—and completely unprepared for adulthood. Atria Books.

Ungar, M. (2013). The social ecology of resilience: Addressing contextual and cultural ambiguity of a nascent construct. American Journal of Orthopsychiatry, 81(1), 1–17.