Psikoedukasi Pentingnya Psychological Well Being Pada Siswa SMA XX Kota Medan
Main Article Content
Abstract
Kegiatan psikoedukasi psychological well being pada siswa SMA XX di Kota Medan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai manfaat dan pentingnya psychological well being di masa perkembangan mereka saat ini. Kegiatan dilaksanakan selama 2 hari, dengan sesi 1 pada hari pertama dan sesi 2 pada hari kedua. Baik Sesi 1 maupun Sesi 2 berlangsung dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Jumlah peserta kelas XI 60 orang dan kelas X 60 orang sehingga berjumlah 120 orang. Alasan mengapa psikoedukasi diberikan kepada siswa Kelas XI dan Kelas X adalah karena pada tingkatan tersebut siswa mulai benar-benar mencari jati dirinya atau berada di tengah masa pubertas. Selain itu, kegiatan psikoedukasi dilakukan di SMA XX Kota Medan di salah satu aula sekolah dengan fasilitas pendukung yang lengkap. Kesejahteraan psikologis penting bagi siswa SMA dalam melalui masa perkembangan remaja. Dari kegiatan ini, siswa merasa bahwa kesejahteraan psikologis dapat membuat mereka lebih mudah menerima hal positif, menyadari bahwa mereka dapat menerima banyak kebaikan, dan meningkatkan motivasi mereka untuk berbuat baik dengan beradaptasi dengan lingkungannya. Sehingga dapat meningkatkan motivasinya dalam berlaku baik pada orang lain.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
References
Aulia, S., & Panjaitan, R. U. (2019). Kesejahteraan psikologis dan tingkat stres pada mahasiswa tingkat akhir. Jurnal Keperawatan Jiwa, 7(2), 127. https://doi.org/10.26714/jkj.7.2.2019.127-13
Emadpoor, L., Lavasani, M. G., & Shahcheraghi, S. M. (2016). Relationship Between Perceived Social Support and Psychological Well-Being Among Students Based on Mediating Role of Academic Motivation. International Journal of Mental Health and Addiction, 14(3), 284–290.
Enggar A., Hertinjung, W. S. (2019). Hubungan dukungan sosial dengan kesejahteraan psikologis remaja yang tinggal di panti asuhan. Doctoral Dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Fadhillah, E. P. A. (2016). Hubungan Antara Psychological Well-Being Dan Happiness Pada Remaja Di Pondok Pesantren. Jurnal Ilmiah Psikologi, i Volume 9. file:///C:/Users/Asus/Downloads/1545-3552-1-SM (1).
Hardjo, S., Aisyah, S., & Mayasari, S. I. (2020). Bagaimana Psychological well being Pada Remaja ? Sebuah Analisis Berkaitan Dengan Faktor Meaning In Life. Jurnal Diversita, 6(1), 63–76. https://doi.org/10.31289/diversita.v6i1.289
Hasanah, U., Ludiana, Immawati, & PH, L. (2020). Gambaran Psikologis Mahasiswa Dalam Proses Pembelajaran Selama Pandemi Covid-19. Jurnal Keperawatan Jiwa, 8(3), 299–306. https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKJ/article/view/5941
Papalia, D. E., Old, S. W., Feldman, & R. D. (2001). Perkembangan manusia. Jakarta: Salemba Humanika.
Prabowo, A. (2017). Gratitude dan Psychological Well Being Pada Remaja. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 05(02).
Ryff, C. D. (1989). Happiness is everything, or is it? Explorationns on the meaning of psychological well being. Journal of Personality and Social Psychology, 57, 1069-1081.
Sarwono. (2011). Psikologi remaja edisi revisi. Jakarta: Rajawali Press.