https://jp3km.jurnalp3k.com/index.php/j-p3km/issue/feedGotong Royong: Jurnal Pengabdian, Pemberdayaan Dan Penyuluhan Kepada Masyarakat2025-06-28T23:57:13+00:00Khairuddinjurnalp3km@gmail.comOpen Journal Systems<p style="font-weight: 400;">Gotong Royong: Journal of Community Service, Empowerment and Counseling is a forum for academics and practitioners to publish the results of community service, empowerment and counseling carried out individually or collectively in order to improve community welfare.</p>https://jp3km.jurnalp3k.com/index.php/j-p3km/article/view/68Enhancing Spiritual Well-Being in East Jakarta Through Community Service-Based Majelis Taklim2025-05-31T11:10:36+00:00Abdul Hamidabdulhamid.fai@uia.ac.idBadrah Yunibadrahuyuni.fai@uia.ac.idMohammad Adnanmoh.adnan@uinjkt.ac.id<p>Spiritual well-being is an essential aspect of the life of urban people, especially in East Jakarta, which faces various social and economic challenges. This study explores the Majelis Taklim's role as a community service institution in improving the spiritual welfare of individuals in urban environments. Through a qualitative approach, this study involves semi-structured interviews and observations of participants and managers of the Majelis Taklim to understand the impact of religious activities on their spiritual lives. The study results show that the Majelis Taklim not only functions as a place for religious teaching but also as a forum for social interaction that strengthens solidarity and provides emotional support. Regular activities such as recitation and dhikr help participants find inner peace and meaning amid the busy city. Thus, the Majelis Taklim plays a strategic role in building the spiritual welfare of the people of East Jakarta, as well as offering opportunities to develop religious programs that are more adaptive to the needs of urban communities.</p>2025-06-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Gotong Royong : Jurnal Pengabdian, Pemberdayaan Dan Penyuluhan Kepada Masyarakathttps://jp3km.jurnalp3k.com/index.php/j-p3km/article/view/69Pelatihan Pengasuh (Babby Sitter) untuk Anggota Keluarga Wisatawan Mancanegara yang Disabilitas di Denpasar2025-03-20T11:53:31+00:00Aritya Widiantiarityawidianti@unbi.ac.idPutu Debby Noviyanti Mantara Putriarityawidianti@unbi.ac.idNi Nyoman Tri Ayu Rupani Sudanaarityawidianti@unbi.ac.id<p><span style="font-weight: 400;">Pengasuh (</span><em><span style="font-weight: 400;">babby sitter</span></em><span style="font-weight: 400;">) memiliki peran penting di dalam pengasuhan pada keluarga wisatawan mancanegara yang datang berkunjung ke Indonesia khususnya Bali. Pengasuh (</span><em><span style="font-weight: 400;">babby sitter</span></em><span style="font-weight: 400;">) bukan hanya bertugas memenuhi kebutuhan fisik namun juga psikis bahkan diperlukan dalam stimulasi agar perkembangan anak asuhannya bisa optimal. Keberadaan anggota keluarga wisatawan mancanegara yang memiliki disabilitas tentu membawa pengasuhan yang berbeda. Pengetahuan akan individu disabilitas yang dimiliki pengasuh (</span><em><span style="font-weight: 400;">babby sitter</span></em><span style="font-weight: 400;">) tidaklah sama sehingga perlu dilaksanakan pelatihan dengan tujuan menambah pengetahuan pengasuh (</span><em><span style="font-weight: 400;">babby sitter</span></em><span style="font-weight: 400;">) terkait mendampingi individu dengan disabilitas. Pelatihan diberikan di sebuah layanan kesehatan di Denpasar, diikuti oleh enam belas pengasuh (</span><em><span style="font-weight: 400;">babby sitter</span></em><span style="font-weight: 400;">) dan berlangsung selama sehari. Metode yang dilakukan adalah ceramah, diskusi, simulasi dan evaluasi melalui pemberian </span><em><span style="font-weight: 400;">pre test</span></em><span style="font-weight: 400;"> dan </span><em><span style="font-weight: 400;">post test</span></em><span style="font-weight: 400;">. Teknik analisis data menggunakan </span><em><span style="font-weight: 400;">N-Gain score</span></em><span style="font-weight: 400;">. Hasil perhitungan rata-rata selisih nilai </span><em><span style="font-weight: 400;">post test</span></em><span style="font-weight: 400;"> dengan </span><em><span style="font-weight: 400;">pre test</span></em><span style="font-weight: 400;"> sebesar 0,5489, menunjukkan kategori sedang. Hasil perhitungan persentase N-Gain </span><em><span style="font-weight: 400;">score</span></em><span style="font-weight: 400;"> diperoleh nilai rata-rata 54, 89 sehingga dapat disimpulkan bahwa pelatihan bahwa pelatihan pengasuh (</span><em><span style="font-weight: 400;">babby sitter</span></em><span style="font-weight: 400;">) untuk anggota keluarga wisatawan mancanegara yang disabilitas di Denpasar efektif.</span></p> <p> </p> <p><br style="font-weight: 400;" /><br style="font-weight: 400;" /></p>2025-06-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Gotong Royong : Jurnal Pengabdian, Pemberdayaan Dan Penyuluhan Kepada Masyarakathttps://jp3km.jurnalp3k.com/index.php/j-p3km/article/view/70Psikoedukasi Komunikasi Terapeutik sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan Pendamping Warga Binaan Sosial2025-05-13T12:08:10+00:00Simthia Angelitajoselyn.705220141@stu.untar.ac.idJosephine Anabeljoselyn.705220141@stu.untar.ac.idJoselyn Tiofannyjoselyn.705220141@stu.untar.ac.idWilly Tasdinjoselyn.705220141@stu.untar.ac.id<p>Bekerja sebagai pendamping di panti sosial mengharuskan kemampuan komunikasi yang efektif dalam berinteraksi dengan Warga Binaan Sosial (WBS). Salah satu teknik komunikasi yang penting untuk mendukung pemulihan WBS adalah komunikasi terapeutik, yaitu bentuk komunikasi yang berlandaskan pada sikap saling menghormati, empati, dan makna yang mendalam, guna menciptakan hubungan yang suportif dan mendukung proses pemulihan klien. Berdasarkan evaluasi awal melalui <em>pre-test </em>dan wawancara singkat, teridentifikasi kebutuhan akan edukasi terkait komunikasi terapeutik. Maka dari itu, dirancanglah program intervensi berupa psikoedukasi yang bertujuan meningkatkan pemahaman serta kesadaran pendamping terhadap prinsip-prinsip komunikasi terapeutik, sehingga mereka mampu menjalankan perannya secara lebih suportif, empatik, dan efektif. Intervensi diberikan melalui seminar interaktif dan simulasi <em>roleplay</em>, dengan evaluasi <em>post-test </em>menggunakan metode yang sama seperti <em>pre-test</em>. Hasil analisis data menggunakan <em>Paired Sample T-Test </em>menunjukkan adanya perubahan skor yang signifikan setelah intervensi (<em>p</em> = 0.001). Selain itu, hasil analisis data menggunakan <em>Wilcoxon Signed-Rank Test</em> (<em>p</em> = 0.027). Hasil ini menunjukkan bahwa psikoedukasi efektif dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan komunikasi terapeutik. Pendamping juga menyampaikan bahwa adanya peningkatan kepercayaan diri dan kesadaran akan pentingnya berkomunikasi secara terapeutik. Psikoedukasi dapat diberikan kepada pendamping secara berkala untuk terus meningkatkan pemahaman komunikasi terapeutik bagi para pendamping.</p>2025-06-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Gotong Royong : Jurnal Pengabdian, Pemberdayaan Dan Penyuluhan Kepada Masyarakathttps://jp3km.jurnalp3k.com/index.php/j-p3km/article/view/72Pelatihan Dan Implementasi Pengelolaan Keuangan Melalui Arus Kas Siswa Panti Asuhan Rumah Pemulihan Kasih Anugerah2025-06-06T08:53:36+00:00Dading Damasdamass3trisakti@gmail.comFlorencia Irena Lawitaflorencia.lawita@matanauniversity.ac.idYohana Adeliayohana.adelia@studentmatanauniversity.ac.id<p>Era digitalisasi menyebabkan kemajuan transaksional yang memudahkan manusia. Selain berkembangnya layanan perbankan, digitalisasi berdampak pada kemudahan peminjanjaman dana yang dapat dilakukan oleh masyarakat luas. Peminjaman dana atau uang yang kurang bijaksana menyebabkan isu ekonomi yang sebagian besar dialami oleh generasi Z. Kurangnya pengelolaan keuangan yang baik merupakan faktor utama megapa kebutuhan melambung melampaui batas kemampuan penghasilan yang diperoleh. Pengelolaan keuangan yang dapat dilakukan adalah dengan mengatur pengeluaran agar tidak lebih besar dari penghasilan, sehingga minat melakukan pinjaman tidak terjadi. Pengelolaan keuangan dalam hal ini dapat dilakukan dengan menyusun laporan arus kas keluar dan arus kas masuk yang diimplementasikan pada peserta panti asuhan rumah pemulihan kasih anugerah yang seluruhnya merupakan generasi Z untuk menimbulkan kesadaran mengenai pentingnya pengelolaan keuangan melalui ceramah materi dan tutorial penyusunan laporan aruskas dengan hasil yang sangat baik dari setiap peserta.</p>2025-06-28T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Gotong Royong : Jurnal Pengabdian, Pemberdayaan Dan Penyuluhan Kepada Masyarakathttps://jp3km.jurnalp3k.com/index.php/j-p3km/article/view/75Menumbuhkan dan Mengembangkan Kesadaran Bergotong Royong dan Bekerjasama Serta Saling Membantu dalam Mencapai Tujuan2025-06-16T08:27:52+00:00Istiana Istianaistiana@staff.uma.ac.idNini Sri Wahyunininisriwahyuni@staff.uma.ac.idNeng Nurcahyati Sinulinggaistiana@staff.uma.ac.id<p>Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pembinaan pada masyarakat Desa Gantang Sembahe, Kec. Sibolangit,Kab.Deli Serdang Prov.Sumatera Utara , kegiatan PKM dilakukan secara sosialisasi dan edukasi dengan masyarakat bagaimana pentingnya bergotong royong dan bekerjasama serta saling membantu dalam mencapai tujuan. Gotong royong merupakan nilai budaya yang telah menjadi ciri khas masyarakat Indonesia sejak lama. Nilai ini mencerminkan kebersamaan, solidaritas, dan rasa tanggung jawab kolektif dalam kehidupan bermasyarakat. Maka dari itu sikap gotong royong ini patut diajarkan sedari dini dan dalam lingkup yang kecil yaitu keluarga. Nantinya, pola pikir seseorang akan teratur untuk memiliki sikap kerja sama. Gotong royong ini pun memberikan dampak positif dan bermanfaat bagi semua warga masyarakat ke depannya. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa pelibatan masyarakat secara aktif dalam kegiatan berbasis nilai lokal, integrasi nilai gotong royong dalam sistem pendidikan formal dan nonformal, serta penggunaan media sosial sebagai alat penggerak komunitas memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi kolektif masyarakat dalam kegiatan gotong royong.</p>2025-06-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Gotong Royong : Jurnal Pengabdian, Pemberdayaan Dan Penyuluhan Kepada Masyarakathttps://jp3km.jurnalp3k.com/index.php/j-p3km/article/view/76Pendampingan Edukasi Mengenai Makanan Dan Minuman Pemicu Penyakit Degeneratif DM Pada Anak Usia Dini 2025-06-13T12:43:24+00:00Rahmadha Trifahrahmadhatrifah1@gmail.comM. Henityo Agung As’adirahmadhatrifah1@gmail.comNurhayati Nurhayatirahmadhatrifah1@gmail.comPopy Sundarirahmadhatrifah1@gmail.comWinda Galuh Hafsarirahmadhatrifah1@gmail.com<p>Penyakit degeneratif seperti diabetes melitus (DM) kini tidak lagi hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga mulai mengancam anak-anak akibat pola makan yang tidak sehat. Program pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada siswa usia dini dan pendidik mengenai pentingnya memilih makanan dan minuman sehat dalam mencegah DM. Metode yang digunakan meliputi survei awal, edukasi menggunakan alat bantu yang interaktif dan sesuai usia. Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan dan perilaku pada siswa dan pendidik. Program ini diharapkan menjadi langkah preventif awal terhadap penyakit degeneratif melalui edukasi gizi sejak dini.</p>2025-06-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Gotong Royong : Jurnal Pengabdian, Pemberdayaan Dan Penyuluhan Kepada Masyarakathttps://jp3km.jurnalp3k.com/index.php/j-p3km/article/view/77Psikoedukasi : Generasi Z dan Kesehatan Mental2025-06-23T23:08:17+00:00Oktarianioktariani1610@gmail.comLodiana Ayulodianaayu21@gmail.com<div> <p class="8AbstrakBahasaIndonesia"><span lang="EN-GB">Gen Z dikenal sebagai generasi "<em>Digital Native</em>" pertama. Individu yang lahir dan berkembang di lingkungan digital dan teknologi, belajar cara menggunakan teknologi dan berinteraksi dengan jejaring sosial pada usia yang sangat muda dan cenderung dianggap tergantung pada teknologi. Menurut <em>American Psychological Association</em>, generasi Z, mudah mengalami stress salah satu penyebabnya adalah pandemi, ketidakpastian tentang masa depan, dan berita buruk di internet dan media sosial. Sebuah survei multi-tahun yang diterbitkan pada tahun 2023 menunjukkan bahwa hampir dua pertiga dari Gen Zers (65%) telah melaporkan bahwa setidaknya satu masalah kesehatan mental telah terjadi selama dua tahun terakhir. Gangguan stress dan kecemasan bahkan depresi merupakan gangguan yang sering di alami oleh para generasi Z. Melalui kegiatan ini diharapkan mahasiswa, mampu dan mengetahui bagaimana cara menjaga kesehatan mental mereka, yaitu dengan mengurangi ekspetasi yang berlebihan terhadap pasangan, pendidikan dan juga masa depan, mampu menghargai proses yang sudah dilalui dan percaya keberhasilan dilalui dengan proses yang tidak instan, jika masalah kesehatan mental sudah tidak mampu dihadapi sendiri dan mengganggu kehidupan generasi Z maka mintalah bantuan dari tenaga professional dan melakukan komunikasi terbuka dengan keluarga, teman terdekat dan lain – lain dapat mengurangan beban emosional para generasi ini.</span></p> </div>2025-06-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Gotong Royong : Jurnal Pengabdian, Pemberdayaan Dan Penyuluhan Kepada Masyarakathttps://jp3km.jurnalp3k.com/index.php/j-p3km/article/view/71Membangun Benteng Emosi Anak: Psikoedukasi untuk Orang Tua dalam Mengenali dan Merespons Tantangan Emosi dan Perilaku Siswa. 2025-05-31T11:12:19+00:00Chandra Susantochandrapsikologi@gmail.comSarah Khairunnisa Budiyantochandra.susanto@uniji.ac.idYandri Ardolof B.L. Toarchandra.susanto@uniji.ac.idSiwi Putri Andinichandra.susanto@uniji.ac.idAntonius Juniartorahmadhatrifah1@gmail.comLawrence Adi Supriyonochandra.susanto@uniji.ac.idMiranti Andhita Scantyachandra.susanto@uniji.ac.idAmalia Shifa Aldilachandra.susanto@uniji.ac.id<p>Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman orang tua siswa SMAK 2 Penabur Jakarta mengenai identifikasi masalah emosi dan perilaku pada anak remaja melalui program psikoedukasi. Latar belakang kegiatan ini didasari oleh pentingnya peran orang tua dalam mendeteksi dini dan memberikan respons yang tepat terhadap tantangan kesehatan mental anak, serta potensi tekanan akademik dan sosial di lingkungan sekolah dengan standar tinggi. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi ceramah interaktif, diskusi kelompok, dan studi kasus yang disampaikan dalam satu sesi pertemuan. Evaluasi kegiatan dilakukan melalui perbandingan skor pengetahuan peserta sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) mengikuti psikoedukasi, serta analisis umpan balik kualitatif. Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam rata-rata skor pengetahuan orang tua setelah mengikuti kegiatan psikoedukasi (p < 0.05). Umpan balik dari peserta juga mengindikasikan peningkatan kesadaran dan keyakinan diri dalam menghadapi masalah emosi dan perilaku anak. Simpulan dari kegiatan ini adalah bahwa program psikoedukasi efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman orang tua siswa SMAK 2 Penabur Jakarta terkait identifikasi masalah emosi dan perilaku pada remaja, yang diharapkan dapat berkontribusi pada deteksi dini, respons yang lebih tepat, dan peningkatan kesejahteraan emosional siswa</p>2025-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Gotong Royong : Jurnal Pengabdian, Pemberdayaan Dan Penyuluhan Kepada Masyarakat